Purworejo – “Kelas digital untuk masa sekarang ini bukan lagi hanya dalam tataran wacana dan angan-angan belaka, namun sudah merupakan kebutuhan madarasah, termasuk bagi MTsN 2 Purworejo,” ungkap Muhammad Zainal Muhtadin Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Purworejo dalam sambutannya pada acara Study Tiru Kelas Digital di MAN 4 Kebumen, Rabu (12/7/22).
Mulai Tahun Pelajaran 2022/2023 ini, MTs Negeri 2 Purworejo menerapkan kelas digital dalam proses pembelajarannya. Untuk itu guna mempersiapkan dan mematangkan program, kepala madarasah mengajak semua dewan guru dan sebagian tenaga kependidikan melakukan study tiru di MAN 4 Kebumen yang telah menerapkan kelas digital dan merupakan pelopor kelas digital di Jawa Tengah. “Harapannya agar seluruh rombongan mendapat pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik lagi mengenai kelas digital untuk kita terapkan sekembalinya dari sini,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala MAN 4 Kebumen, Muhammad Siswanto dalam sambutannya menyampaikan pandangannya. “Kita harus berpikir mengembangkan madrasah di luar mainstream. Di negara maju kelas digital merupakan sebuah kebutuhan, tapi di negara kita pembelajaran dalam kelas masih menggunakan pembelajaran era abad ke-19. Padahal salah satu ruh pembelajaran madrasah adalah saat di kelas. Untuk itu dibutuhkan kelas yang dapat menjawab tantangan pembelajaran abad ke-21 yaitu kelas digital. Kelas digital adalah kelas yang dalam proses pembelajarannya menerapkan digitalisasi pembelajaran,” ujarnya.
Diterangkan oleh Siswanto dalam paparannya, bahwa dalam kelas digital tersebut seluruh guru dituntut untuk melek digital karena dalam proses pembelajarannya sudah paperless, semuanya disiapkan secara digital. Konten pembelajaran kelas digital menggunakan tiga bentuk yaitu online, offline dan blended–learning. Konten pembelajaran online disiapkan guru melalui program e-learning yang telah disiapkan pemerintah. Konten pembelajaran offline disiapkan guru dengan membuat materi presentasi PPT yang interaktif, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan konten blended–learning merupakan campuran antara konten pembelajaran online dengan offline.
Dari hasil kegiatan tersebut telah diketahui beberapa kekurangan sarana prasarana yang perlu segera dipersiapkan oleh MTsN 2 Purworejo dalam menyelenggarakan kelas digital antara lain yaitu ruang kelas yang representatif, touchscreen smart TV, laptop, jaringan wifi, kamera yang terhubung wifi, tablet atau smart phone, loker siswa, dan white board. Sementara dari sisi sumber daya manusia, Zainal Muhtadin akan mempersiapkan guru-guru yang melek digital. Untuk tahun ini, MTsN 2 Purworejo telah mempersiapkan kelas 9C sebagai pilot project kelas digital. Ke depannya, penerapan kelas digital dapat dikembangkan untuk seluruh kelas di MTsN 2 Purworejo demi menjawab tantangan jaman dan menyelaraskan kebutuhan pendidikan di abad ke-21. (pri/sgy)