Purworejo – Dalam rangka HAB ke-74 Kementerian Agama, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purworejo menyelenggarakan donor darah massal yang bertempat di aula kantor pada Selasa (7/1). Peserta terdiri dari JFU Kemenag, JFU KUA, guru madrasah, guru PAI, dan penyuluh. Dari 52 orang calon pendonor, yang lolos ada 41 orang. “Alhamdulillah kita dapat 41 kantong darah. Untuk kegagalan tahun ini cukup banyak mencapai 11 orang. Rata-rata karena masalah tekanan darah dan HB yang tidak memenuhi syarat,” kata Farikhin, JFU Gara Syariah yang juga merupakan panitia kegiatan tersebut.
Salah satu peserta donor yang urung diambil darahnya adalah Sugiyanto, JFU Subbagian Tata Usaha. Dia menuturkan bahwa kegagalan dikarenakan tekanan darah pada saat diperiksa petugas hanya 90 mmHg. Sementara syarat tekanan darah minimal untuk pendonor adalah 100 mmHg. “Kecewa saat dibilang tekanan darah saya cukup rendah dan tidak memenuhi syarat. Padahal selama ini kalo dicek selalu normal sekitar 110-120. Tadi sempat keluar juga buat sarapan, siapa tahu bisa naik (tekanan darahnya). Ternyata dicek lagi tetap tidak lolos, hanya 95,” kisahnya.
Kepala Subbagian Tata Usaha, Drs. H. Farid Solihin, M.M.Pd. menyampaikan bahwa donor darah massal yang rutin diselenggarakan oleh Kantor Kemenag Kabupaten Purworejo setiap tahun ini merupakan agenda yang layak untuk dipertahankan karena kegiatan tersebut merupakan wujud nyata sumbangsih ASN Kemenag untuk masyarakat Purworejo dari sisi kemanusiaan.
Sementara, PMI yang diwakili oleh Riyadi menyampaikan bahwa permintaan darah di Purworejo cukup tinggi. “Kebutuhan kita sekitar 900 kantong tiap bulan. Untuk bisa memenuhinya, selain dari pendonor rutin dari individu, kita banyak didukung juga oleh kelompok masyarakat atau instansi lembaga yang rutin mengadakan donor massal seperti halnya Kemenag setiap HAB ada (donor darah) sehingga PMI jarang mengalami kekurangan stok,” ujar staf pelayanan donor darah PMI Kabupaten Purworejo itu. (sgy/bd)