Purworejo – Kepala Kemenag Purworejo, Mukhlis Abdillah, hadir untuk membuka kegiatan Pelatihan Pengolahan Limbah Kelinci yang diselenggarakan oleh Majelis Taklim Wal Qur’an Nur Iman bertempat di Pondok Pesantren MDQ Nur Iman pada Selasa (25/2/2025).
Kakankemenag memberikan motivasi kepada para peserta yang berjumlah 80 orang, terdiri dari jamaah Majelis Taklim wal Qur’an Nur Iman dan santriwati Ponpes MDQ Nur Iman, sebagaimana beliau sampaikan bahwa apabila manusia sebagai penghuni bumi hanya menuruti hawa nafsu maka hal tersebut akan menghasilkan berbagai macam bencana.
Masih menurut Mukhlis Abdillah, manusia dinyatakan sholih sholihah bukan hanya sekedar duduk diam tetapi harus termaktub dalam perilakunya, baik dalam perilaku tata pergaulan (muamalah ma’annas) maupun dalam mempertahankan kehidupan termasuk melestarikan alam.
“Ilmu tanpa amal ibarat pohon tak berbuah, amal perbuatan dan pekerjaan tanpa menggunakan ilmu (serampangan) pekerjaannya akan tertolak dan tidak didengarkan. Ilmu yang tidak diamalkan seperti pohon yang tidak menghasilkan apa-apa alias tidak ada manfaatnya,“ tegas Mukhlis Abdillah.
Tampak hadir dalam pembukaan Zaki Mubarok (Kepala KUA Banyuurip), KH. Sugeng Riyadi, M.S.I. (tokoh agama), tokoh masyarakat, penyuluh agama Islam, pengasuh Majelis Taklim wal Qur’an Nur Iman, serta pengasuh Ponpes MDQ Nur Iman.
Menurut penyelenggara kegiatan yang juga merupakan pengasuh Majelis Taklim wal Qur’an Nur Iman, Ny. Ratna Ulfatul Fuadiyah S.Th.I., kegiatan ini bertujuan agar peserta mengetahui cara pengolahan limbah kelinci, meningkatkan pemahaman dan motivasi kewirausahaan, mendapatkan nilai tambah ekonomi, dimana limbah kelinci dapat diolah menjadi pupuk organik cair (POC) atau pupuk kompos. “POC dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman, terutama untuk budidaya sayuran secara hidroponik,” tuturnya. (sgy/ron)